Siapa sih yang tidak mengetahui pohon jati ? Bagi yang belum tahu, kali ini saya akan membahasnya, namun membahas tentang alasan pohon jati mengugurkan daunnya di musim kemarau. Jika diperhatikan dengan seksama, daun yang berguguran dari pohon jati ini akan lebih sering berguguran, terutama di musim kemarau. Kenapa gitu? Temukan jawabannya di artikel selanjutnya ya guys. Jadi bisa baca sampai habis sambil menyeruput kopi dan ditemani rokok atau cemilan manisnya.
Alasan Pohon Jati Mengugurkan Daunnya
Tahukah kamu saat musim kemarau tiba, jumlah air yang ada di dalam tanah akan semakin sedikit. Jadi agar tanaman dapat bertahan hidup, tanaman harus mampu beradaptasi dengan musim kemarau karena persediaan air untuk tanaman akan berkurang. Karena kekurangan air di dalam tanah, banyak tanaman mati karena tidak bisa beradaptasi. Namun, tidak semua tanaman mati saat musim kemarau. Soalnya ada tanaman yang bisa beradaptasi dengan lingkungan saat musim kemarau, yaitu pohon jati. Pada musim kemarau, pohon jati menggugurkan daunnya. Tujuannya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
Jadi guys, penguapan terjadi di daun, jadi daun di pohon jati perlu diurai. Dan jika tidak rusak, apa yang terjadi? Jika daunnya tidak gugur, pohon jati bisa mati, karena penguapan terus berlanjut, sementara persediaan air di dalam tanah berkurang.
Hampir semua daun pohon jati berguguran atau gugur saat musim kemarau. Bukan hanya jati asli. Selain pohon jati, ada juga tanaman lain yang kehilangan daunnya, seperti pohon mahoni, pohon petai, pohon akasia dan pohon albasiar.
Semua pohon ini menjatuhkan daunnya, yang juga bertujuan untuk mengurangi penguapan air. Cadangan air di pohon disimpan di akar, yang akan bertahan hingga akhir musim kemarau. Jika persediaan air tidak habis, biasanya pohon mahoni atau akasia mati.
Sekarang Anda mengerti mengapa pohon jati kehilangan daunnya di musim kemarau. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. Yuk baca juga artikel lainnya yang ada di situs kami ini. Selamat membaca ya!