Kenali Ragam Penyebab Terbentuknya Jejak Karbon


Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah asap atau gas buang yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, baik secara individu maupun kelompok. Semakin besar jejak ekologis di Bumi, semakin banyak kerusakan yang akan ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan. Hal ini karena gas-gas tersebut berkontribusi terhadap pemanasan global. Gas yang dihasilkan oleh manusia dan dicatat sebagai jejak karbon juga dikenal sebagai gas rumah kaca. Semakin banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, semakin cepat efek rumah kaca, penyebab utama pemanasan global, akan terjadi.

Penyebab terbentuknya jejak karbon

Tanpa disadari, hampir semua yang kita lakukan menciptakan jejak lingkungan. Di bawah ini Anda akan menemukan sejumlah aktivitas yang dapat berkontribusi pada jejak CO2.

Konsumsi listrik

Listrik untuk kebutuhan rumah tangga berasal dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar minyak atau batubara. Proses ini tentu melepaskan gas rumah kaca ke udara. Semakin banyak Anda menggunakan listrik, semakin banyak jejak karbon yang Anda tinggalkan.

Hal-hal kecil seperti membiarkan lampu menyala terlalu lama atau tidak mematikan daya setelah mengisi daya ponsel juga dapat menambah jejak karbon Anda.

Konsumsi makanan

Praktik pertanian dan pengolahan ternak juga dapat berkontribusi terhadap jejak karbon yang cukup tinggi. Hal ini karena kotoran ternak yang dihasilkan ternak dapat menyumbangkan metana yang merupakan gas rumah kaca.

Meski memiliki jejak karbon yang cukup tinggi, tentu saja kedua proses tersebut tidak serta merta bisa dihilangkan. Namun, ada cara untuk meminimalkan produksi karbon dan gas rumah kaca lainnya.

Penggunaan kendaraan bertenaga minyak

Bukan berita baru bahwa penggunaan bahan bakar minyak pada kendaraan merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca.

Semua jenis minyak pemanas, baik yang digunakan di mobil, pesawat, kereta api atau kapal, menghasilkan jejak karbon di udara.

Deforestasi

Menebang pohon di hutan dapat secara signifikan meningkatkan emisi gas rumah kaca dan meninggalkan jejak karbon yang tinggi.

Karena pohon dalam kondisi normal bekerja menyerap karbon dari udara dan akan diolah sehingga dapat dilepaskan kembali ke atmosfer sebagai oksigen. Saat pohon ditebang, tidak ada lagi yang bisa menyerap gas berbahaya ini.

Deforestasi melepaskan miliaran ton karbon ke udara. Penggundulan hutan dan konversi kawasan hijau menjadi kawasan industri juga mengurangi daerah tangkapan hujan, menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Pengembangan kawasan industri

Pengembangan kawasan industri dengan pabrik dan kawasan pemukiman dapat menyebabkan peningkatan jejak CO2.

Bahan bakar yang digunakan di pabrik dan limbah kimia yang dapat keluar dan jika tidak ditangani dengan baik akan berbahaya bagi lingkungan.