Inilah Penyebab Harga Emas Melonjak Naik

Harga emas baru-baru ini alami kenaikan yang mencapai 1.400 USD per onsnya. Angka ini merupakan titik level tertinggi yang pada sebelumnya sempat di angka tertinggi dari September 2013. Diperkirakan, harga emas tersebut masih bisa naik hingga mencapai 10 persen pada tahun 2019 ini.

Harga emas yang naik secara signifikan ini tentu berkat ekspektasi dalam penurunan suku bunga yang dikabarkan akan dilakukan di bank sentral AS, The Fed. Harapan untuk menurunkan suku bunga sudah mendorong dollar AS melemah hingga harga dari emas cenderung melonjak naik.

Yang mendorong emas ke titik harga tertinggi juga dibantu oleh drama lanjutan seputar pembicaraan perdagangan dari Amerika Serikat dan China pada G20. Dan kalau presiden AS dan China menyepakati pada pertemuan tersebut nanti, diperkirakan harga emas akan terus naik.

Selain itu, tingginya harga emas juga didorong oleh konflik ketegangan politik antara Iran dan AS, setelah drone AS ditembak jatuh oleh para Pengawal Revolusi di Iran pada minggu lalu.

Oleh karena itu, para investor jadi datang berbondong-bondong untuk mengincar emas, yang biasanya menjadi tempat yang aman saat volatilitasnya meningkat. Terlebih lahi, emas adalah sebuah aset yang berbentuk dan nilainya tidak bisa dipengaruhi oleh suatu keputusan Bank Sentral.

Ahli dari strategi investasi CFRA Lindsey Bell mengatakan bahwa, harga emas secara historis telah menjadi kantong kekuatan dalam periode yang dimana ketidakpastian meningkat tajam.

Menurutnya, Emas adalah cara cerdas dan juga defensif untuk diversifikasikan portofolio dari babak pasar bullish yang tidak pasti akan meningkat.